Latihan 4 Softskill

Keputusan Investasi


 Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang akan diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka panjang pula. Keputusan investasi sering disebut sebagai capital budgeting yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun. Perencanaan terhadap keputusan investasi ini sangat penting karena beberapa hal : (Sutrisno, 2007: 121-122)
a.  dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi sangat besar, dan jumlah dana yang besar tersebut tidak bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau diperoleh sekaligus;
b. dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan harus menunggu selama jangka cukup lama untuk memperoleh dana tersebut;
c.  keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan di masa yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkan terjadinya over atau under investment, yang akhirnya akan merugikan perusahaan;
d.  keputusan investasi jangka berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, serta kesalahan dalam keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar.

Ada beberapa alat analisa atau metode dalam keputusan investasi. Metode yang sering digunakan antara lain :

a.   Metode Net Present Value
Net Present value adalah selisih antara nilai sekarang dari cash flow dengan nilai sekarang dari investasi. Dengan metode ini pertama yang harus dilakukan adalah menghitung present value dari penerimaan dengan tingkat discount rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value dari investasi. Keputusan dari penilaian dengan metode ini bila selisih antara PV dari cash flow lebih besar berarti nilai NPV bernilai posotif, artinya investasi yang dijalankan layak, dan sebaliknya apabila selisih PV dari cash flow lebih kecil dibanding dengan PV investasi, maka investasi dipandang tidak layak

b.   Metode Payback Period
Payback period adalah suatu metode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas yang diterima, atau dengan kata lain bahwa payback period digunakan untuk mengukur lamanya dana investasi yang ditanamkan kembali seperti semula.

c.   Metode Profitability Index
Metode  ini menghitung perbandingan antarapresent value dari penerimaan dengan present value dari investasi. Bila Profitability Index lebih besar dari 1 maka proyek investasi layak untuk dijalankan.

d.   Metode Average Rate of Return
Metode ini mengukur seberapa besar tingkat keuntungan dari investasi. Metode ini menggunakan dasar laba akuntansi, sehingga angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak  dibagi dengan rata-rata investasi.

e.   Metode Internal Rate of Return
Internal Rate of return atau Yield untuk suatu investasi adalah tingkat bunga yang menyamakanpresent value arus kas keluar dan present valuearus kas masuk


Pengertian modal dan struktur modal
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya (Munawir,2001).
Modal pada dasarnya terbagi atas dua bagian yaitu modal Aktif (Debet) dan modal Pasif (Kredit).
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas laba ditahan dan bisa juga dengan penyertaan kepemilikan perusahaan.
  • Struktur Modal Sasaran
Struktur modal sasaran adalah kombinasi antara utang saham preferen, dan saham ekuitas yang digunakan perusahaan untuk merencanakan mendapatkan modal. Kebijakan struktur modal melibatkan adanya suatu pertukaran antara risiko dan pengembalian. Risiko yang lebih tinggi cenderung akan menurunkan harga saham, tetapi ekspektasi tingkat pengembalian yang lebih tinggi akan menaikkannya. Karena itu, struktur modal yang optimal harus mencapai suatu keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga dapat memaksimalkan harga saham perusahaan.
Empat faktor utama yang memengaruhi keputusan struktur modal adalah :
  1. Risiko bisnis,
  2. Posisi perpajakan,
  3. Fleksibilitas keuangan,
  4. Konservatisme atau keagresifan manajemen.
  • Risiko Bisnis dan Keuangan
Risiko Bisnis adalah tingkat risiko yang inheren di dalam operasi perusahaan jika perusahaan tidak mempergunakan utang. Perusahaan akan memiliki risiko bisnis yang kecil jika permintaan akan produk yang dihasilkannya stabil, jika harga-harga input dan produknya tetap relatif konstan, jika perusahaan dapat menyesuaikan harga-harganya dengan bebas jika terjadi peningkatan biaya, dan jika sebagian besar biayanya adalah biaya variabel sehingga akan turun jika penjualan menurun. Hal-hal yang lain diangap sama, semakin rendah risiko bisnis sebuah perusahaan, maka semakin tinggi rasio utang optimalnya.
Risiko bisnis tergantung pada sejumlah faktor, yaitu :
  1. Variabilitas permintaan,
  2. Variabilitas harga jual,
  3. Variabilitas biaya input,
  4. Kemampuan untuk menyesuaikan harga output untuk perubahan-perubahan pada biaya input,
  5. Kemampuan untuk mengembangkan produk-produk baru pada waktu yang tepat dan efektif dalam hal biaya, eksposur risiko asing,
  6. Komposisi biaya tetap: leverage operasi (leverage operasi adalah tingkat sampai sejauh mana biaya-biaya tetap digunakan di dalam operasi sebuah perusahaan).
Risiko Keuangan adalah peningkatan risiko yang ditanggung oleh para pemegang saham, di atas risiko bisnis dasar perusahaan, yang diakibatkan oleh penggunaan leverage keuangan. Leverage keuangan adalah tingkat sampai sejauh mana ekuritas dengan laba tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal sebuah perusahaan.
  • Risiko Keuangan
Risiko Keuangan (financial risk) adalah tambahan risiko yang dibebankan kepada para pemegang saham biasa sebagai hasil dari keputusan untuk mendapatkan pendanaan melalui utang. Secara konseptual,pemegang saham akan menghadapi sejumlah risiko yang inheren pada operasi perusahaan,yaitu risiko bisnis yang didefinisikan sebagai ketidakpastian yang inheren pada proyeksi laba operasi masa depan. Jika sebuah perusahaan menggunakan utang (leverage keuangan), maka hal ini akan mengonsentrasikan risiko bisnis pada pemegang sahanm biasa.
Pada umumnya,pendanaan melalui utang akan meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu investasi, tetapi utang juga meningkatkan tingkat risiko dari investasi tersebut bagi pemegang sahamnya.
  • Meningkatkan Struktur Modal yang Optimal
Struktur modal yang optimal adalah struktur yang memaksimalkan harga dari perusahaan,dan hal ini biasanya meminta rasio utang yang lebih rendah daripada rasio yang memaksimalkan EPS yang diharapkan.
  • WACC dan Perubahan Struktur Modal
Memperkirakan bagaimana suatu perubahaan dalam struktur modal akan mempengaruhi harga saham adalah suatu hal yang sulit. Namun ternyata diketahui struktur modal yang dapat memaksimalkan harga saham adalah struktur modal yang dapat meminimalkan WACC. Karena biasanya lebih mudah meramalkan bagaimana perubahan struktur modal akan mempengaruhi WACC daripada harga saham,kebanyakan manajer menggunakan perubahan WACC yang diramalkan untuk membantu mereka mengambil keputusan struktur modal.


Sumber referensi : 
arissusetyo.blogspot.co.id/2012/12/keputusan-investasi.html?m=1
https://kupastuntaskeuangan.wordpress.com/pengertian-modal-dan-struktur-modal/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh soal laporan keuangan

LATIHAN 3 SOFTSKILL

RESENSI TOPSY-TURVY LADY